Senin, 13 Juni 2016

puisi kasihmu sepanjang masa

Kasihmu sepanjang masa
Karya : Mira Dianti

Ibu...
Sedari ku kecil, kau selalu membimbingku
Merawatku, membesarkanku tanpa lelah
Mana siang, mana malam
Semangat tiada henti
Mengalahkan gemetar kakimu dan segala rasa lelahmu

Ibu..
Segunung emaspun takkan bisa membayar lelah letihmu
Kaulah muara kasih dan sayang
Bagaikan matahari yang selalu bersinar terang
Terima kasih bu...

Jaga kesehatan ya bu
 Disini kuselalu mendoakanmu.
 Jauh darimu membuatku merasa takut
Takut melihatmu sedih
Takut melihatmu gundah
Setiap hari kau selalu kawatir akan keaadan anakmu ini

Oh ibu..
Sampai kapanpun, anakmu takkan pernah lupa
Atas pengorbanan, cinta dan kasih sayangmu
Kaulah pelita dalam hidupku
Maafkan anakmu ini yang banyak salah yang penuh dengan dosa.


ARTIKEL PROFIL FARAH ALWANI


                                 ARTIKEL PROFIL FARAH ALWANI

Farah Alwani atau sering dipanggil Wani ini berasal dari keluarga yang sederhana, wanita yang lahir di Malaysia pada tanggal 3 November 1995 ini adalah anak dari ibu yang bernama Rosnani dan Ayah yang bernama Irwan. Wani adalah anak pertama dari lima bersaudara tiga saudara perempuan dan dua laki-laki. Anak dari ibu Rosnani ini walaupun ia lahir di Malaysia akan tetapi ia dibesarkan di Indonesia tepatnya di kampung sungai jangkang kecamatan kundur utara kabupaten karimun Provinsi Kepulauan riau. Pada umur Lima tahun ia mulai masuk SD dan tepatnya bersekolah di SDN 002 kundur. Setelah 6 tahun menjalani pendidikan di SDN 002 kundur kemudian Wani melanjutkan ke SMP N 1 Kundur, mulai dari Sekolah Menengah Pertama inilah anak dari ibu Rosnani ini sudah sangat gemar berolahraga, dan olahraga yang sangat ia sukai ialah bela diri atau pencak silat. Wani rajin berlatih, pagi ia bersekolah dan sore kembali untuk latihan pencak silat, waktu terus berjalan hingga tidak terasa sudah 3 tahun bersekolah Allhamdulillah gadis ini lulus dan kembali melanjutkan pendidikan di SMA N 2 Kundur, kegemarannya dalam berolahraga tidak putus sampai di Sekolah Menengah Kejuruan saja, akan tetapi di Sekolah Menengah Atas anak dari ayah Irwan ini tetap aktip dan rajin berlatih. Karena kerja keras dan adanya niat serta kemauan dalam diri Farah Alwani untuk tetap berlatih agar bisa mewakili sekolah dan membanggakan orang tua dalam lomba pencak silat, akhirnya pada tahun 2012 ia diutus oleh sekolahnya untuk mengikuti POPDA (pekan olahraga pelajar daerah) Tingkat Kabupaten. Sebelum berangkat untuk bertempur dalam ajang lomba pencak silat, wanita ini terus berlatih dan dengan usaha dan do’a Allhamdulillah ia mendapat juara 3. Walaupun belum bisa mendapat juara yang pertama wani tidak menyerah dan putus asa, melainkan itu menjadikan pelajaran dan pengalaman bahwa untuk kedepannya harus lebih giat lagi belajar dan berlatih. Kemudian pada tahun 2014 gadis ini kembali mengikuti perlombaan yaitu PORPROV (pekan olahraga tingkat Provinsi) Tingkat Provinsi gadis dari ibu Rosnnai ini kembali diberikan kepercayaan dari pihak sekolah untuk mengikuti lomba pencak silat Tingkat Provinsi. Dan setela itu Wani mendapat  juara yang ke Dua walaupun lagi-lagi ia tidak mendapat juara yang pertama setidaknya gadis ini telah membanggakan sekolah dan orang tua, karena untuk menjadi pemenang itu tidak mudah tetapi mungkin Allah telah memberikan jalan dan rencana yang lebih baik lagi untuk wani kedepannya. Terus semangat, berusaha dan yang terpenting ingat Allah. Diatas langit masih ada langit. Tiga tahun telah berlalu dan wanipun lulus dari SMA N 2 Kundur. Sebelum melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi, ketika itu farah Alwani tidak langsung masuk ke Perguruan Tinggi lantaran kedua orang tuanya tidak mempunyai biaya, karena bukan wani saja yang dibiayai oleh ibu Rosnani dan ayah Irwan melainkan ke empat adiknya juga perlu biaya dan kebutuhan. Akhirnya satu tahun sebelum kuliah gadis cantik yang hobi pencak silat ini bekerja terlebih dahulu. Wani kumpulkan uang hasil kerjanya untuk biaya kuliah. Satu tahun telah berlalu dan gadis ini mulai untuk mendaftar kuliah di UMRAH (Universitas Maritim Raja Ali haji). Akhirnya ia diterima dan mulai untuk belajar di tanah segantang lada ini. Kembali lagi di hobinya yang suka berolahraga yaitu olahraga pencak silat dan wanipun kembali ikut UKM (Unit kegiatan Mahasiswa) Pencak Silat Umrah. Pagi ia kuliah dan sore gadis ini latihan pencak silat. Dengan kerja keras dan latihan yang giat ia diutus untuk mengikuti Kejuaraan UPSI (University Pendidikan Sultan Idris) di Malaysia pada tanggal 29 Maret 2016. Farah Alwani kembali ke Indonesia tidak membawa kemenangan, akan tetapi pesan dari gadis ini ialah jangan putus asa, tetap berltatih bersungguh-sungguh dan berdo’a kepada Tuhan Yang Maha Esa. Allah telah merencanakan yang terbaik untuk umatnya. Dan sekarang wani menjalani kehidupan seharinya dengan berkuliah latihan pencak silat dan melakukan kegiatan atau aktivitas seperti biasa.

PENGALAMAN DENGAN DOSEN

“ PENGALAMAN DENGAN DOSEN ”
Allhamdulillah akhirnya setelah lulus dari Sekolah Menengah kejuruan bisa masuk Perguruan tinggi Negeri di Kota Tanjungpinang, tepatnya di UMRAH (Universitas Maritim Raja Ali Haji). Sudah satu tahun, dua semester menjalin ilmu di sini, jadi sudah banyak pembelajaran dan pengalaman, apalagi pengalaman dengan Dosen. Pahit manisnya menuntut ilmu sudah kujalani dan ini belum berakhir melainkan masih proses. Pengalaman dengan dosen yang ketika itu membuat aku kesal, benci, marah, dan bahagia pun sudah kualami dan menjadi pelajaran untuk kedepannya. Pengalaman yang menyenangkan ialah ketika mau UTS (Ujian Tengah Semester), sebelum UTS masing-masing mahasiswa terutama kelas kami yaitu PBSI H2 sudah belajar untuk menghadapi UTS, tepatnya hari senin kami akan Ujian jadi setelah selesai UTS. Beberapa minggu kedepannya dibagikan nilai oleh Dosen tersebut, eh ternyata nilaiku yang paling tinggi. Allhamdulillah walaupun tidak semua mata kuliah nilainya tinggi akan tetapi itu membuatku bahagia dan memacuku untuk kedepannya harus lebih baik lagi yang penting bersyukur, apa yang aku lakukan tidak sia-sia. Memang benar kata pepatah “ selagi ada kemauan pasti ada jalan “.
Pengalaman yang satu ini membuat kesal akan tetapi bahagia,  karena ada pembelajarannya yang bisa diambil. Setiap mahasiswa yang sudah diberikan tugas oleh dosen otomatis jika mau mendapat ilmu dan nilai yang bagus harus menengerjakan dengan baik dan maksimal. Waktu itu ada seorang dosen memberikan tugas kelompok jadi tiap masing-masing kelompok harus membawa bahan pembelajaran dan presentasi menjelaskan ke teman-teman. Jadi pas itu kelompok kami yang maju dan sebelum tampil bahannya belum di print sedangkan dosennya sudah masuk. Gara-gara itu kami dimarah dan diberikan peringatan. Padahal minggu kemaren kelompok lain bahkan ketinggalan bahannya tetapi dimaklumi. Terkadang kami berpikir kenapa dunia ini tidak adil. Kami hanya minta diberikan kesempatan dan minta maaf karena salah kami juga kenapa tidak di print sebelum berangkat kekampus untuk dipersiapkan. Mengapa kami mau ngeprint di kampus karena lebih murah. Walaupun dosen tersebut marah-marah sampai panas telinga ini. Akhirnya ia pun mengizinkan untuk di print terlebih dahulu kemudian mengingatkan untuk semua kelompok jangan diulangi kembali. Dari pengalaman ini ada yang membuat kesal dan marah tapi ada benarnya juga karena itu salah dari kelompok, untuk kedepannya akan lebih baik apabila ada tugas sebaiknya dipersiapkan dari rumah dan apabila diminta tugasnya sudah siap. Belajar untuk disiplin dan mentaati peraturan yang diberikan.
Pengalaman yang satu ini juga membuat hati menjadi tidak tenang akan tetapi juga membuat rasa senang, sebelum UAS Mahasiswa PBSI H2 diberikan tugas individu dan dikumpulkan minggu depan, Dosen yang ini apabila memberikan tugas harus tepat waktu untuk mengumpulkan dan apabila melanggar maka ia tidak akan menerima lagi. Mendengar hal itu dari jauh hari sudah aku persiapkan tugas tersebut karena takut gara-gara lalai dan malas tugas tidak siap dan terlambat mengumpulkan. Akhirnya 2 hari sebelum dikumpul tugasku sudah siap, akan tetapi pas besoknya mau dibawa ke kampus karena besok adalah hari untuk mengumpulkan tugas tersebut tiba-tiba datang temanku untuk meminjam catatan dan sekaligus tugasku katanya ia belum siap dan bahkan bahan saja tidak ada ia hanya meminjam untuk sebagai contoh. Ya karena kasian terhadapnya ahirnya akupun meminjamkan tapi sebelum itu aku sudah berpesan besok tolong dibawa. Pukul menunjukkan jam 08.30 kami sudah diruangan dan dosennya sudah masuk untuk memulai proses belajar. Sebelum mengumpulkan tugas, dosen tersebut mengulang kembali mengenai pembelajaran minggu kemaren dan memberikan penjelasan kembali lalu absen sekaligus langsung mengumpulkan tugas. Ketika itu hatiku mulai resah dan takut karena teman yang meminjam catatanku belum datang sedangkan tugas sebentar lagi dikumpulkan. Tiba-tiba telepon genggamku berbunyi dan masuk sms. Itu pesan dari temanku, ia berkata hari ini tidak masuk maaf ya karena aku sakit. Catatanmu besok aku antar. Mendengar itu aku pun semakin takut dan marah pada temanku juga. Jadi aku memberanikan diri untuk meminta maaf kemudian berkata jujur bahwa tugasku di pinjam teman dan ia tidak kuliah karena sakit. Mohon kiranya untuk dosen tersebut agar memberikan kesempatan untuk dikumpulkan besok atau siang nanti. Aku sudah mohon-mohon akan tetapi aku malah dimarah dan tidak diberikan kesempatan untuk mnegumpulkan tugas besok. Saat itu aku merasa sedih karena apabila tidak mengantar tugas tersebut pasti tidak mendapat nilai dan apa yang aku kerjakan semua sia-sia karena hasilnya juga nol. Padahall sudah kujelaskan alasannya tetapi lagi-lagi dosen tersebut tetap tidak memberikan kesempatan. Lalu akupun pasrah dan diam, karena ini juga salahku. Jam pelajaran sudah mau habis, akan masuk mata kuliah berikutnya, tiba-tiba dosen tersebut berkata besok kamu boleh mengantar tugasnya saya maafkan kali ini karena kamu selalu hadir dan tidak pernah absen. Mendengar hal itu rasa kesal dan sesal tadi berubah menjadi rasa yang sangat bahagia. Dan besoknya aku mengantar tugas tersebut dan dosennya menerima.

Terkadang hal lain yang membuat aku merasa lemah ialah ketika sudah semangat datang kekampus akan tetapi dosennya malah tidak masuk karena ada suatu urusan. Dalam hal ini akupun maupun teman-teman lainnya harus memaklumi karena mungkin hal tersebut sangat penting selalu berpikir positif. Diantara banyaknya dosen ada satu dosen yang benar-benar aku takuti bukan karena ia killer atau sejenisnya akan tetapi aku tidak menyukai mata kuliah yang ia ajarkan. tidak tahu mengapa ketika masuk mata kuliah itu hatiku merasa takut dan membenci mata kuliah itu, bahkan terkadang tidak mau masuk kelas karena tidak suka belajar itu. Dibalik sisi lain dosen tersebut menceritakan pengalamannya bahwa sewaktu kuliah ia tidak menyukai salah satu pelajaran. Sama seperti aku bahkan setiap pelajaran dimulai rasanya pengen cepat-cepat pulang dan selesai lantaran tidak suka tersebut. Akhirnya setelah mendengar cerita yang menarik dari dosen tersebut ditambah ia memberikan motivasi akupun secara perlahan belajar dan belajar untuk menyukai mata kuliah itu, seiring berjalannya waktu ternyata itu adalah pelajaran yang sangat mendidik dan menarik, dan sekarang aku sangat menyukai pelajaran tersebut, apabila masuk mata kuliah itu semangat rasanya untuk belajar. Begitu bnayak pengalaman dan pembelajaran yang bisa diambil hikmahnya, terima kasih untuk seluruh pendidik di seluruh dunia. Dari pengalaman pahit, senang, sedih dan sebagainya itulah yang menjadikan aku merasa kuat dan bangkit, bahwa itu semua adalah proses untuk lebih baik kedepannya. Teruslah semangat, bersyukur dan sabar walaupun semua itu terkadang melelahkan. Jangan putus asa jalani hidup apa adanya seperti Raja Ali Haji berkata belajar dan bertanya tiada jemu. Walaupun dosennya killer dan lain sebagainya akan tetapi sebenarnya mereka ingin menjadikan kita seorang mahasiswa yang profesional dan berwawasan luas. 

ANALISIS DONGENG " KAKEK TUA DAN CUCUNYA"

A.    ANALISIS DONGENG
DONGENG KAKEK TUA DAN CUCUNYA
Dahulu, ada seorang kakek yang sangat tua, yang matanya telah menjadi rabun, pendengarannya hampir tuli, lututnya gemetaran, dan ketika dia duduk di meja untuk makan, dia hampir tidak bisa memegang sendok sehingga sering menumpahkan kaldu dari sendoknya ke atas taplak meja dan terkadang kaldu pun menetes turun dari mulutnya.
Anaknya dan istri anaknya menjadi muak dengan keadaan ini, sehingga mereka mendudukkan sang Kakek Tua di sudut dekat dapur sendirian, dan mereka memberinya makanan dalam sebuah mangkuk gerabah. Makanan yang diberikan pun selalu sedikit dan tidak cukup.
Sambil makan, sang Kakek Tua sering melihat ke arah meja makan dengan mata berlinang air mata. Suatu ketika, tangannya yang gemetaran tidak bisa menahan mangkuk, dan mangkuk tersebut jatuh ke lantai dan pecah berhamburan. Anaknya beserta Istri anaknya pun menjadi marah, tetapi orang tua tersebut tidak berkata apa-apa dan hanya bisa menghela napas panjang.
Kemudian mereka membelikan sebuah mangkuk kayu yang murah untuk sang Kakek Tua agar mangkuk kayu tersebut tidak pecah saat jatuh.
Pada saat mereka duduk di meja untuk makan, cucunya yang masih kecil dan berusia empat tahun mulai mengumpulkan beberapa potongan-potongan kayu di tanah.
"Apa yang kamu lakukan di sana, Anakku?" tanya sang Ayah.
"Saya akan membuat mangkuk kayu yang kecil," jawab si Anak Kecil, "untuk ayah dan ibu, untuk nantinya kalian pakai saat makan ketika saya telah dewasa."
Laki-laki dan istrinya saling berpandangan selama beberapa saat, dan akhirnya mereka pun menangis karena tersadar dan menyesali perlakuan buruk mereka. Kemudian mereka mengajak sang Kakek Tua ke meja makan, dan untuk selanjutnya sang Kakek Tua selalu makan bersama mereka di satu meja. Sejak saat itu pula, mereka tidak pernah lagi berkata apapun ataupun mengeluh apabila sang Kakek Tua menumpahkan sesuatu ke atas meja.

B.     UNSUR INTRINSIK DONGENG KAKEK TUA DAN CUCUNYAN :
1.      Tema

Tema ialah gagasan atau ide pokok yang terdapat dalam sebuah cerita, jadi tema yang terkandung dalam dongeng kakek dan cucunya ialah tentang “ Kehidupan “. Didalam kehidupan ini kita mempunyai Tuhan yang menciptakan dan mempunyai Orang tua ibu yang melahirkan dan ayah mencari nafkah,  jadi di dalam kehidupan ini haruslah kita mengingat Tuhan YME dan Hormati kedua orang tua jika hidup ingin tentram dan bahagia selamat dunia akhirat.

2.      Tokoh
Tokoh yang terdapat dalam dongeng kakek dan cucunya ialah :
-          Kakek
-          Cucunya
-          Anak kakek dan menantunya

3.      Penokohan
Penokohan ialah watak atau karakter yang dimiliki oleh masing-masing tokoh yang terdapat dalam dongeng tersebut.
a.       Kakek ialah seorang tokoh yang mempunyai watak pasrah menerima apapun yang telah dilakukan oleh anak dan menantunya, kakek selalu sabar dan diam walaupun kakek diperlakukan tidak hormat bahkan tidak diurus oleh anak dan menantunya.
b.      Cucunya ialah seorang tokoh yang berwatak sangat polos dan berhati mulia, ia memberikan suatu pelajaran terhadap ayah dan ibunya kerena perbuatan ttidak sopan dan hormat terhadap kakek. Dibawah ini kutipan mengenai watak seorang anak tersebut, Melihat apa yang telah dilakukan anak tersebut ayah dan ibunya sadar akan perbuatannya selama ini.
Pada saat mereka duduk di meja untuk makan, cucunya yang masih kecil dan berusia empat tahun mulai mengumpulkan beberapa potongan-potongan kayu di tanah.
"Apa yang kamu lakukan di sana, Anakku?" tanya sang Ayah.
"Saya akan membuat mangkuk kayu yang kecil," jawab si Anak Kecil, "untuk ayah dan ibu, untuk nantinya kalian pakai saat makan ketika saya telah dewasa."
c.       Anak kakek dan menantunya
Anak kakek dan menantunya mempunyai watak yang kejam dan tidak hormat terhadap orang tua, karena dengan kondisi kakek yang sudah tidak berdaya, mereka bukan merawat kakek malah memperlakukan dengan tidak sopan, akan tetapi berkat anaknya mereka menjadi berubah dan merawat kakek sepenuhnya. Dan akhirnya mereka menghormati kakek dan sadar atas kesalahan yang telah mereka perbuat.

4.      Lattar
a.       Latar tempat
Latar tempat yang terdapat di dongeng ini ialah di Rumah. Di rumah itulah tempat dimana seorang kakek tua diperlakukan sangat tidak hormat oleh anaknya sendiri dan menantunya.
b.      Latar suasana
Suasana yang tergambar dalam dongeng ini ialah menyedihkan karena seorang anak kandung memperlakukan orang tua sendiri layaknya orang lain, tega dengan kondisi kakek yang sudah tua tetapi diperlakukan dengan tidak sopan dan hormat sebagaimana mestinya harus patuh dan hormat terhadap orang tua.
5.      Alur
Alur yang terdapat dalam cerita ialah flasback karena terjadi pada zaman dahulu.

6.      Sudut pandang
Orang ketiga serba tahu

7.      Amanat
Jadi pembelajaran yang dapat kita teladani dari dongeng kakek tua dan cucunya ini adalah Hormatilah orangtuamu bagaimanapun keadaanya, saat muda dan tak berdaya, orang tua lah yang menjaga, dan saat orangtua menjadi tua dan tak berdaya, tugas sebagai anak untuk merawat orangtua bukan malah menelantarkan dan tidak mengurusnya.

8.      Gaya bahasa
Komunikatif dan mudah dipahami.

C.    NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM DONGENG KAKEK TUA DAN CUCUNYA
a.       Nilai moral : sadar dan mengakui kesalahan atas apa yang diperbuat.
b.      Nilai pendidikan : pembelajaran dalam kehidupan untuk lebih hormat kepada orang yang lebih tua.

D.    HAL-HAL YANG MENARIK DARI DONGENG DI ATAS
Melihat kakek diperlakukan dengan tidak hormat oleh anaknya sendiri dan menantunya, akhirnya seorang cucu memberikan suatu pelajaran dan contoh dari apa yang telah dilakukan ayah dan ibunya. Seandainya aku telah besar, ayah dan ibu diperlakukan seperti itu olehku bagaimana perasaan kalian. Mendengar anaknya berkata seperti itu anak kakek dan menantunya menangis dan sadar akan perbuatan yang selama ini mereka perbuat. Berkat cucu dari kakek membuat perubahan dan kesadaran terhadap ayah dan ibunya. Ini adalah hal yang sangat menarik dalam dongeng diatas.