Sabtu, 28 Mei 2016

ANALISIS CERPEN " MALAIKAT JUGA TAHU KARYA DEWI LESTARI"

            

ANALISIS STRUKTUR DALAM CERPEN
“ MALAIKAT JUGA TAHU “ Karya Dewi Lestari
A.    Deskripsi Data
Penulis memilih cerpen “Malaikat Juga Tahu” karya Dewi Lestari dengan pertimbangan dan alasan. Penulis tertarik kepada cerpen ini karena cerpen ini ditulis oleh pengarang yang merupakan seorang di antara sedikit penulis Indonesia yang cerdas dan menghasilkan karya dengan tema-tema yang unik serta memberikan makna yang berkesan atas karyanya terhadap pembaca. Dalam karyanya Dewi Lestari selain cerpen ia menciptakan lebih awal lirik lagunya yang kemudian cerpen tersebut direalisasikan ke dalam bentuk yang berbeda yaitu video clip. Ketiga karya ini merupkan hal yang baru dalam dunia sastra Indonesia karena pengarang bisa menghadirkan sekaligus tiga genre yang berbeda namun memiliki hubungan atau keterkaitan di antara tiga genre tersebut. Hal ini yang menarik bagi penulis untuk mengkaji karya Dewi Lestari tersebut.
Cerpen “Malaikat Juga Tahu” karya Dewi Lestari ini, dapat digolongkan ke dalam teks transformasi karena teks ini merupakan teks baru yang mengacu kekinian (lebih dahulu diciptakan) dan adapun lirik lagu “Malaikat Juga Tahu” menjadi teks hipogram dari cerpen “Malaikat Juga Tahu” karya Dewi Lestari, maka dari itu, pemilihan korpus ini sangatlah tepat karena penulis dapat menganalisis menggunakan pendekatan intertekstualitas atau resepsi sastra.

a.       Biografi tokoh
1.      Dewi Lestari
Dewi Lestari yang bernama pena Dee, nama pena Dee ini awalnya dikenal sebagai anggota triovokal Rida Sita Dewi. Kemudian setelah menerbitkan novel pertamanya di tahun 2001, Dee dikenal juga sebagai penulis. Dee sendiri dalam tiap cerita di novelnya yang berjudul Rectoverso ini tidak mencantumkan nama pada setiap karakter yang ia paparkan dalam setiap cerita, dee hanya menggunakan kata ganti orang pertama, kedua, dan ketiga. kali ini hadir dengan mahakarya unik dan pertama di Indonesia. Rectoverso merupakan hibrida dari fiksi dan musik, terdiri dari sebelas cerita pendek dan sebelas lagu yang bisa dinikmati secara terpisah maupun bersama-sama. Keduanya saling melengkapi bagaikan dua imaji yang seolah berdiri sendiri tapi sesungguhnya merupakan satu kesatuan. Inilah cermin dari dua dunia Dewi Lestari yang ia ekspresikan dalam nafas kreatifitas tunggal bertajuk Rectoverso. Berawal dari proses kreatif sebuah lagu “Hanya Isyarat” yang diciptakan pada awal tahun 2006, Dee merasakan bagaimana inspirasinya yang tidak terwadahi kalau diwujudkan hanya lewat satu saluran saja. Inspirasi yang sama seolah mendorong Dee untuk terus mencari bentuk lain, hingga “Hanya Isyarat” akhirnya diwujudkan juga dalam




sebuah cerpen. Proses selanjutnya jadilah satu karya yang utuh dalam  kumpulan cerpen dengan lagu berjudul Rectoverso. 
Dalam Rectoverso ini, musik dan fiksi saling bercermin dan melengkapi. Di dalam buku kumpulan cerpen yang berjudul Rectoverso ini, terdapat pula sebelas lirik lagunya. Sebelas cerpen dan sebelas lirik lagu tersebut mempunyai judul yang sama, judul di dalam karya tersebut adalah “Curhat Buat Sahabat”, “Malaikat Juga Tahu”, “Selamat Ulang Tahun”, “Aku Ada”, “Hanya Isyarat”, “Peluk”, “Grow a Day Older”, “Cicak di Dinding”, “Firasat”, “Tidur”, dan “Back to Heaven’s Light”. Dari sebelas judul lagu tersebut, terdapat satu judul lagu yang diandalkan yaitu “Malaikat Juga Tahu” selain direalisasikan ke dalam bentuk lagu dan cerpen, juga terdapat bentuk visualisasinya yaitu video clip.



b.      Sinopsis Cerpen “ Malaikat juga tahu “ karya Dewi Lestari     
            Cerpen yang bertemakan cinta dan kasih sayang ini mengajarkan manusia untuk belajar banyak dari peristiwa yang pahit dalam hidupnya, bukan dari yang manis-manis. Pada dasarnya cerpen ini mengandung unsur sosial, yakni terpancar pada karakter utamanya yaitu penyandang cacat mental (autis). Tergambar bahwa cinta tidak selalu dilukiskan oleh kata-kata manis, hatilah yang selalu menjadi penopang akan suatu rasa, entah sampai kapan perasaan itu terbalas. Faktor dari cerita ini dapat meningkatkan kepekaan para pembaca terhadap karya sastra, sehingga mereka tidak hanya menikmati bacaan saja akan tetapi mampu mencerna pemikiran-pemikiran dan maksud sesungguhnya yang disampaikan penulis sebagai bahan pembelajaran moral.
            Cerpen ini mengisahkan tentang kedekatan seorang penyandang autis yang dipanggil “Abang” dengan seorang gadis cantik yang kost dirumah ibunya yang biasa disebut bunda. Gadis tersebut dan abang sangatlah akrab, dalam kesehariannya gadis itu selalu bebas bercerita tentang masalah percintaannya yang banyak dan selalu gagal. Orang-orang disekeliling mereka sampai terheran-heran dengannya, Topik seperti apa yang ia bicarakan dengan penyandang autis seperti abang, gaya bicaranya saja tidak rasional dan cara ia menatap orang pun tidak bisa bertahan hingga lima detik. tetapi bagi gadis tersebut, abang mempunyai ciri khas tersendiri dalam merespon sesuatu dari lawan bicaranya. Rutinitas aneh yang dilakukan abang yaitu mencuci pakaian yang tiap harinya harus sesuai dengan warna yang ia tentukan, ia juga memiliki koleksi sabun dengan merek yang sama sebanyak 100 batang, tiap harinya ia selalu menghitung ke-100 sabunnya itu.
            “Mengubah rutinitas itu sama saja dengan menawar bumi agar berhenti mengedari matahari.”
            Bukannya tidak mungkin berkomunikasi wajar dengan Abang, hanya saja perlu kesabaran tingkat tinggi yang berbanding terbalik dengan ekspektasi. Dalam


tubuh pria 38 tahun itu bersemayam mental anak 4 tahun, demikian menurut para ahli jiwa yang didatangi bunda. Sekalipun Abang pandai menghafal dan bermain angka, ia tidak bisa mengobrolkan makna. Dia hafal tahun, hari, jam bahkan menit dari banyak peristiwa. Dia menangkap nada dan memainkannya persis sama diatas piano, bahkan lebih sempurna. Namun dia tidak memahami mengapa orang-orang harus pergi bekerja dan mengapa mereka bercita-cita.
            Alur yang terpancarkan dalam cerpen ini sangatlah rapi, dimana seorang anak penyandang autis mengalami kisah unik dikehidupannya, dimana ia merasakan senang saat jatuh cinta, sedih, dan juga sekali-kali memberontak jika tidak ada gadis yang ia cintai disisinya. Cerpen ini juga mengusuk arti dari seorang ibu, tergambarkan dari kalimat yang dikatakan seorang ibu bahwa “Perempuan muda itu benar. Dirinya bukan malaikat yang tahu siapa lebih mencintai siapa dan untuk berapa lama. Tidak penting. Ia sudah tahu. Cintanya adalah paket air mata, keringat, dan dedikasi untuk merangkai jutaan hal kecil agar dunia ini menjadi tempat yang indah dan masuk akal bagi seseorang. Bukan baginya. Cintanya tak punya cukup waktu untuk dirinya sendiri.”
            Melukiskan bahwa cinta seorang ibu ke abang yang memiliki banyak kekurangan itu tidak ada taranya dibanding apapun, entah dari si gadis itu atau pun oleh seorang adiknya yang telah sukses sekarang. Kalimat-kalimat bernilai tinggi ini menandakan bahwa cinta ibu tak kenal batas, walaupun ibu itu telah mengalami berbagai pahitnya kehidupan, anak pertamanya telah meninggal dan ditinggal suami, akan tetapi kasih sayang seorang ibu ini untuk anaknya sangatlah besar, untuk seorang anak penyandang autis yang sangat mencintai seorang gadis yang telah dimiliki oleh adiknya sendiri.
            Pengisahan kisah ini sangat absurd oleh keseharian si abang dan artikulasinya dengan sang bunda, dengan cara bagaimana bunda merawatnya, membuatnya tenang, dan menjadi bagian penting dalam kehidupannya. Kelemahan dari cerpen ini yaitu sang penulis tidak mencantumkan nama dalam tiap karakter disetiap paragrafnya, akan tetapi nilai kehidupan, nilai emansipasi, dan nilai moral yang ada sangatlah kuat dan erat kaitannya. Setiap pembaca seperti dihanyutkan dalam delegasi tiap paragraf dan kutipan-kutipannya yang mempunyai tingkatan emosi tinggi. Penggambaran pada setiap karakter juga tersimpulkan dengan rapi dan jelas.
            Jika dibandingkan dengan novel-novel dee sebelumnya, cerpen ini sangatlah konkrit dengan nilai bahasa yang lebih mudah dipahami oleh semua kalangan. Pembaca juga pastinya dapat terinspirasi oleh alur majunya yang elegan dengan kisah kehidupan di tiap paragrafnya.
            Cerpen ini juga memiliki lagu yang diciptakan oleh sang penulisnya dengan judul yang sama, isi lagunya pun sangat konkrit dengan cerita yang ada di dalam cerpen tersebut. Selain itu, cerpen karya sastra dewi lestari ini juga telah diangkat dalam satu paket film yang berjudul Rectoverso.
            Cerita ini tidak kontras dengan tema cinta yang absurd pada satu tujuan saja, akan tetapi menggambarkan perubahan-perubahan mental psikis karakternya. Bahwa


kemananya cinta pergi, walaupun setiap insan di dunia ini merasakannya, cinta tidak selalu berakhir pada akhir yang sempurna, setiap orang juga memiliki perihal lain atas tujuan hidupnya sendiri.
            Pesan ideologis dari cerpen ini yaitu dapat meningkatkan kepekaan setiap orang terhadap hak asasi manusia dan keadilan. Dengan adanya cerpen karya dewi lestari ini, diharapkan muncul perubahan paradigma berfikir dan cara pandang pembaca mengenai penyandang cacat mental, namun kesamaan hak dan keadilanlah yang menjadi landasannya.
Malaikat Juga Tahu tidak berusaha memaksakan suatu narasi yang ideal dan menyenangkan, hanya semata menampilkan realita dengan segala manis dan pahitnya. Ini adalah cerita mengenai seorang pria yang perasaannya adalah sebuah fakta sederhana tak terbantahkan, seorang perempuan yang tidak mampu membalas fakta tersebut, dan seorang perempuan lain yang tingkat kasih sayang dan pemahamannya kepada orang yang disayanginya tidak ada bandingannya.

B.     Analisis Data

1.      Cerpen “ Malaikat juga tahu “ Karya Dewi Lestari
a.       Struktur Cerpen
1)      Alur
Untuk menemukan struktur alur yang digunakan oleh pengarang di dalam cerpen ini, peneliti berusaha melihat rangkaian peristiwa yang terdapat di dalam cerpen. Rangkaian peristiwa tersebut adlah sebagai berikut.
1.      Keberadaan tokoh abang dan gadis yang terbaring di atas rumput untuk bermalam minggu diperkarangan, persahabatan mereka menjadi topik obrolan banyak orang
2.      Dirumah  ibu dari abang atau akrab dipanggil bunda pintar memasak, bunda layaknya memasak katering pas lebaran tiba. Rumah Bunda yang besar dan memiliki banyak kamar adalah rumah kos paling legendaris.
3.      Abang anak laki-laki bunda menjadi orang yang dihindari kedua blasteran Doberman karena orang dibuat habis akal jika berdekatan dengannya.
4.      Untuk mengubah rutinitas abang memerlukan kesabaran tinggi karena pria berumur 38 tahun itu bermental anak 4 tahun
5.      Untuk pertama kalinya abang menulis surat cinta kumulan kalimat yang tidak tertata yang bercampur dengan menu makanan tapi bunda tahu itu surat cinta yang ditujukan untuk gadis di perkarangan bersamanya.
6.      Bunda mempunyai anak yang merupakan hadiah tuhan yang normal, pintar dan fisiknya menarik yaitu adik bungsu abang , setelah anak pertama bunda meninggal dan abang mengidap autis.
7.      Adik menjadi figur sempurna dan berpacaran dengan perempuan yang dikirimi surat oleh abang



8.      Bunda mengetahui bungsu dan perempuan berpacaran sehingga bunda mengadakan pertemuan empat mata.
9.      Bunda berbicara dengan perempuan itu
10.  Bunda menjagokan abang karena abang mencintai perempuan itu bukan Cuma hati tapi seluruh jiwa dan tidak mencari pilihan lain
11.  Bunda dan perempuan menangis karena menurut perempuan itu cinta tanpa pilihan adalah penjara
12.  Malam minggu dilapangan golf,  bunda, perempuan itu dan anaknya yang bungsu berbicara
13.  Bunda meminta untuk menyembunyikan hubungan mereka bahkan kalau bisa seumur hidup, jangan sampai abang tahu
14.  Adik bungsu abang  dan perempuan itu tidak menerima keputusan ibunya
15.  Kamu harus tetap kemari setiap malam minggu. Tidak bisa tidak,” kata Bunda   pada perempuan itu. “Dan selama kalian di rumah ini, kalian tidak boleh kelihatan seperti kekasih
16.  Akhirnya anak bungsu bunda dan perempuan itu sepakat untuk pergi dari rumah dan kehidupan bunda.
17.  Bunda menangis setiap malam minggu mendengar kepergian anak bungsu dan perempuan itu dan sedih melihat abang , bunda menangis Tidak pakai air mata karena ia tidak punya cukup waktu. Ia menangis cukup dalam hati.
18.  Bunda tak bisa dan tak merasa perlu mengutuk siapa-siapa. Mereka yang tidak paham dahsyatnya api akan mengobarkannya dengan sembrono.
19.  Perempuan muda itu benar. Dirinya bukan malaikat yang tahu siapa lebih mencintai siapa dan untuk berapa lama
20.  Cintanya adalah paket air mata, keringat dan dedikasi untuk merangkai jutaan hal kecil agar dunia ini menjadi tempat yang indah dan masuk akal begi seseorang. Bukan baginya. Cintanya tak punya cukup waktu untuk dirinya sendiri. Tidak perlu ada kompetisi di sini. Ia, dan juga malaikat, tahu siapa juaranya.


1          -           20
                                    Bagan urutan sekuen cerpen “ malaikat juga tahu “

Jelaslah bahwa secara kronologis alur cerpen ini disusun menggunakan alur maju. Karena tidak terdapat alur mundur atau sorot balik. Pada bagian awal cerpen ini terlihat bahwa keberadaan tokoh abang dan gadis yang terbaring di atas rumput untuk bermalam minggu diperkarangan, persahabatan mereka menjadi topik obrolan banyak orang kemudian dari hari kehari abang dan gadis ini sangat dekat dan bersahabat dan akhirnya abang walaupun ada kelainan yaitu autis umurnya yang sudah 38 tahun tapi bermental usia 4 tahun pertama kalinya menulis surat cinta, akan tetapi perempuan itu berpacaran dengan adik dari abang, bunda mengetahui hal itu akhirnya bunda ingin berbicara empat mata dengan anak bungsunya dan perempuan itu, bunda berbicara agar adik bungsu dan perempuan itu menyembunyikan hubungan mereka dari abang kalau bisa seumur hidup akan tetapi antara adik bungsu dan perempuan itu tidak sepakat dan akhirnya mereka meninggalkan rumah, saat itu bunda berpikir bahwa perempuan muda itu benar, dirinya bukan malaikat yang tahu siapa yang lebih mencintai siapa dan untuk berapa lama, Bunda tak bisa dan tak merasa perlu mengutuk siapa-siapa. Mereka yang tidak paham dahsyatnya api akan mengobarkannya dengan sembrono. Mereka yang tidak paham energi cinta akan meledakkannya dengan sia-sia. Perempuan muda itu benar. Dirinya bukan malaikat yang tahu siapa lebih mencintai siapa dan untuk berapa lama. Tidak penting, ia sudah tau. Cintanya adalah paket air mata, keringat dan dedikasi untuk merangkai jutaan hal kecil agar dunia ini menjadi tempat yang indah dan masuk akal begi seseorang. Bukan baginya. Cintanya tak punya cukup waktu untuk dirinya sendiri. Tidak perlu ada kompetisi di sini. Ia, dan juga malaikat, tahu siapa juaranya. 


2)      Penokohan
a.       Abang anak kedua bunda yang mempunyai kelainan jiwa yaitu autis
Abang adalah tokoh dengan berbagai kelebihan dan kekurangan. Ia memiliki bakat bermusik serta kemampuan merekonstruksi barang dan daya hafal yang luar biasa, tetapi kondisi mentalnya dideskripsikan selevel anak umur 4 tahun walau usianya sudah 38 tahun. Beradasarkan kutipan dibawah bahwa  Sekalipun Abang pandai menghafal dan bermain angka, ia tak bisa mengobrolkan makna. Abang gemar mempreteli teve, radio, bahkan mobil, lalu merakitnya lagi lebih baik dari semula. Dia hafal tahun, hari, jam, bahkan menit dari banyak peristiwa. Dia menangkap nada dan memainkannya persis sama di atas piano, bahkan lebih sempurna. Namun dia tidak memahami mengapa orang-orang harus pergi bekerja dan mengapa mereka bercita-cita. ia merasakan senang saat jatuh cinta, sedih, dan juga sekali-kali memberontak jika tidak ada gadis yang ia cintai disisinya.

b.      Leia, seorang perempuan yang indekos di rumah Abang dan kerap menemaninya dalam aktivitas sehari-hari. Sayangnya, Leia tidak dapat memahami atapun membalas cinta Abang dan akhirnya malah menjalin asmara dengan Hans adik bungsu dari abang. Terdapat dalam kutipan dibawah ini

“ lebih sayang sama saya. Tidak akan ada yang pernah tahu.”
Saat itu mata Bunda berkaca-kaca. Begitu juga dengan matanya. Tak lama mereka menangis berdua. Namun ia tahu perbedaan dirinya dengan Bunda. Bagi perempuan itu, cinta tanpa pilihan adalah penjara. Ia ingin dirinya dipilih dari sekian banyak pilihan. Bukan karena ia satu-satunya pilihan yang ada.

 Dari kutipan diatas bahwa perempuan ini mencintai adik bungsu dari abang dan ia berkata tidak akan ada yang pernah tahu cinta itu milik siapa dan bertahan sampai kapan, cinta tanpa pilihan adalah penjara bagi perempuan itu jadi ia memilih pergi bersama adik bungsu abang dan tidak bisa menyembunyikan hubungan mereka terhadap abang.






c.       Hans, adik dari Abang yang memiliki segalanya yang tidak dipunyai Abang. Dari kutipan dibawah ini jelas terlihat adik bungsu dari abang adalah figur yang sempurna dan hadiah dari tuhan ia pintar, normal dan fisiknya menarik.
“  Anak bungsunya, yang juga laki-laki, menurut orang-orang adalah figur sempurna. Ia pintar, normal dan fisiknya menarik. Ia hanya tak pernah di rumah kerena sedari remaja meninggalkan Indonesia demi bersekolah.

d.      Bunda sosok orangtua biasa menjadi pilar utama yang menyokong kehidupan sehari-hari mereka. Malaikat Juga Tahu menunjukkan aspek ini lewat sosok sang Ibu, yang selain fasih akan segala rutinitas paling mendetail dalam kehidupan Abang, juga merupakan satu-satunya sosok yang dapat memahami segala hal yang tak bisa terucap oleh Abang, menerimanya apa adanya dan senantiasa berada di sisinya apapun yang terjadi.
Abang tidak bisa beradu mata lebih dari lima detik, tapi sedetik pun Abang tidak pernah pergi dari sisinya. Ia pun menyadari sesuatu yang orang lain tidak. Laki-laki di sampingnya itu bisa jadi sahabat yang luar biasa. Barangkali segalanya tetap sama jika Bunda tidak menemukan surat-surat yang ditulis Abang. Untuk pertama kalinya, anak itu menuliskan sesuatu di luar grup musik art rock atau sejarah musik klasik. Ia menuliskan surat cinta-kumpulan kalimat tak tertata yang bercampur dengan menu makanan Dobi, blasteran Doberman yang tinggal tunggu ajal. Tapi ibunya tahu itu adalah surat cinta.

Dalam kutipan cerpen diatas terlihat jelas bahwa bunda sangat memahami dan mengerti apa yang abang lakukan, buktinya pada saat abang menulis surat cinta untuk pertama kalinya walaupun ia menuliskan kalimat tak tertata yang bercampur dengan menu makanan Dobi, akan tetapi ibunya tahu bahwa itu adalah surat cinta yang ditujukan untuk gadis yang selalu bersamanya setiap malam minggu di pekarangan.

3)      Latar
Ruang lingkup sebuah karya sastra fiksi hakikatnya adalah keberadaan sebuah dunia yang dibangun oleh si pengarang. Latar menyangkut ruang dimana peristiwa itu berlangsung. Oleh karena itu, latar tidak hanya merupakan bentukan sebuah tempat yang diciptakan melainkan ruang waktu dan latar budaya bisa saja muncul dalam latar itu. Pada bagian latar akan diuraikan latar tempat dan latar waktu yang menjadi latar dari peristiwa yang dialami oleh para tokoh didalam cerpen ini. Latar tersebut akan diuraikan sebagai berikut :


a.       Latar tempat
-          Di pekarangan
“ Laki-laki dan perempuan itu terbaring di atas rumput, menatap bintang yang bersembulan dari carikan awan kelabu. Saat yang paling tepat untuk bermalam minggu di pekarangan”. Perempuan di pekarangan itu tahu sesuatu yang orang lain tidak. Abang adalah pendengar yang luar biasa. . Ini akan menjadi malam Minggu terakhirnya di pekarangan serapi lapangan golf. Semalam mereka berbicara bertiga. Dia, Bunda dan si bungsu.
-          Dirumah bunda yang menjadi kos legendaris sudah jadi pengetahuan umum bahwa ibu dari anak laki-laki itu, yang mereka sebut Bunda, sangat pandai memasak. Rumah Bunda yang besar dan memiliki banyak kamar adalah rumah kos paling legendaris. Peristiwa kejadian ini terdapat dirumah bunda dan rumah bunda menjadi rumah kos legendaris.

-          Dirumah sakit saat abang dirawat bebrapa bulan dirumah sakit Kejadian itu mengharuskan Abang diterapi selama beberapa bulan ke rumah sakit dan diberi obat penenang. Bunda tahu betapa anaknya membenci rumah sakit dan obat-obatan itu hanya membuat otaknya rapuh. Tak ada yang memahami bahwa seratus sabun adalah syarat bagi anaknya untuk beroleh hidup yang wajar.

b.      Latar waktu
-          Pagi dan sore
Menjerang air panas setiap hari pukul enam pagi untuk semua penghuni rumah. Menghitung koleksi sabun mandinya yang bermerek sama dan berjumlah genap seratus, setiap pagi dan sore.Banyak orang yang bertanya-tanya tentang persahabatan mereka berdua. Orang-orang penasaran tentang topik obrolan mereka dan apa kegiatan perempuan itu selama berjam-jam di sana.
-          Malam
Laki-laki dan perempuan itu terbaring di atas rumput, menatap bintang yang bersembulan dari carikan awan kelabu. Saat yang paling tepat untuk bermalam minggu di pekarangan.

c.       Latar suasana
-          Suasana yang menyedihkan dan mengharukan terdapat dalam kutipan dibawah ini.
Bunda menangisi setiap malam Minggu. Tidak pakai air mata karena ia tidak punya cukup waktu. Ia menangis cukup dalam hati.Semua anak kos kini menyingkir jika malam Minggu tiba.


Mereka tidak tahan mendengar suara lolongan, barang-barang yang diberantaki, dan seseorang yang hilir mudik gelisah mengucap satu nama seperti mantra. Menanyakan keberadaannya.Kalau beruntung, Abang akhirnya kelelahan sendiri lalu tertidur di pangkuan ibunya. Kalau tidak, sang ibu terpaksa menutup hari anaknya dengan obat penenang.Pada setiap penghujung malam Minggu, Bunda bersandar kelelahan dengan bulir-bulir besar peluh membasahi wajah, anaknya yang berbadan dua kali lebih besar tertidur memeluk kakinya erat-erat. Selain dengkuran dan napas anaknya yang memburu, tidak ada suara lain dirumah besar itu. Semua pergi. Dobi telah mati.

-          Menegangkan terdapat dalam kutipan dibawah ini
Pertama kali Bunda mengetahui si bungsu dan perempuan itu berpacaran, Bunda langsung mengadakan pertemuan empat mata. “Tapi... Bunda bukan malaikat yang bisa baca pikiran orang. Bunda tidak bisa bilang siapa yang lebih sayang sama saya. Tidak akan ada yang pernah tahu.”Saat itu mata Bunda berkaca-kaca. Begitu juga dengan matanya. Tak lama mereka menangis berdua. Namun ia tahu perbedaan dirinya dengan Bunda. Bagi perempuan itu, cinta tanpa pilihan adalah penjara. Ia ingin dirinya dipilih dari sekian banyak pilihan. Bukan karena ia satu-satunya pilihan yang ada.

-          Bahagia karena bunda mempunyai dua anak yang unik, walaupun abang mempunyai sifat autis tapi abang banyak memiliki kelebihan sedangkan adik bungsu dari abang ia pintar, normal dan mempunyai fisik yang menarik.


4)      Tema
Tema merupakan pokok permasalahan atau konflik sentral yang terkandung di dalam cerpen. Karena tema cerita tidak secara langsung disampaikan oleh pengarang, maka untuk mempermudah menentukan tema, peneliti mencoba mengemukakan konflik utama yang mendukung terbentuknya sebuah tema. Konflik tersebut adalah sebagai berikut.
“Bagi kamu pasti ini terdengar aneh. Mereka dua-duanya anak Bunda. Tapi kalau ditanya, siapa yang bisa mencintai kamu paling tulus, Bunda akan menjagokan Abang.”
Perempuan itu terenyak. Apa-apaan ini? Pikirnya gusar. Jangan pernah bermimpi dia akan memilih manusia satu itu untuk dijadikan pacar. Jelas tidak mungkin.
Bunda melanjutkan dengan suara tertahan, “Dia mencintai bukan Cuma dengan hati. Tapi seluruh jiwanya.




Bukan basa-basi surat cinta, bukan Cuma rayuan gombal, tapi fakta. Adiknya bisa cinta sama kamu, tapi kalau kalian putus, dia dengan gampang cari lagi. Tapi Abang tidak mungkin cari yang lain. Dia cinta sama kamu tanpa pilihan. Seumur hidupnya.”
“Tapi... Bunda bukan malaikat yang bisa baca pikiran orang. Bunda tidak bisa bilang siapa yang lebih sayang sama saya. Tidak akan ada yang pernah tahu.”
Saat itu mata Bunda berkaca-kaca. Begitu juga dengan matanya. Tak lama mereka menangis berdua. Namun ia tahu perbedaan dirinya dengan Bunda. Bagi perempuan itu, cinta tanpa pilihan adalah penjara. Ia ingin dirinya dipilih dari sekian banyak pilihan. Bukan karena ia satu-satunya pilihan yang ada.


Berdasarkan kutipan di atas jelaslah bahwa tema yang diangkat iala mengenai
            Cerpen yang bertemakan cinta dan kasih sayang ini mengajarkan manusia untuk belajar banyak dari peristiwa yang pahit dalam hidupnya, bukan dari yang manis-manis. Pada dasarnya cerpen ini mengandung unsur sosial, yakni terpancar pada karakter utamanya yaitu penyandang cacat mental (autis). Tergambar bahwa cinta tidak selalu dilukiskan oleh kata-kata manis, hatilah yang selalu menjadi penopang akan suatu rasa, entah sampai kapan perasaan itu terbalas. Faktor dari cerita ini dapat meningkatkan kepekaan para pembaca terhadap karya sastra, sehingga mereka tidak hanya menikmati bacaan saja akan tetapi mampu mencerna pemikiran-pemikiran dan maksud sesungguhnya yang disampaikan penulis sebagai bahan pembelajaran moral. Melukiskan bahwa cinta seorang ibu ke abang yang memiliki banyak kekurangan itu tidak ada taranya dibanding apapun, entah dari si gadis itu atau pun oleh seorang adiknya yang telah sukses sekarang. Kalimat-kalimat bernilai tinggi ini menandakan bahwa cinta ibu tak kenal batas, walaupun ibu itu telah mengalami berbagai pahitnya kehidupan, anak pertamanya telah meninggal dan ditinggal suami, akan tetapi kasih sayang seorang ibu ini untuk anaknya sangatlah besar, untuk seorang anak penyandang autis yang sangat mencintai seorang gadis yang telah dimiliki oleh adiknya sendiri.















LAMPIRAN 1. OBJEK PENELITIAN
Malaikat Juga Tahu
Karya Dewi Lestari

Laki-laki dan perempuan itu terbaring di atas rumput, menatap bintang yang bersembulan dari carikan awan kelabu. Saat yang paling tepat untuk bermalam minggu di pekarangan.
Perempuan itu hafal rutinitas ketat yang berlaku di sana. Laki-laki di sebelahnya memangkas rumput setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu. Mencuci baju putih setiap Senin, baju bewarna gelap hari Rabu, baju bewarna sedang hari Jumat. Menjerang air panas setiap hari pukul enam pagi untuk semua penghuni rumah. Menghitung koleksi sabun mandinya yang bermerek sama dan berjumlah genap seratus, setiap pagi dan sore.Banyak orang yang bertanya-tanya tentang persahabatan mereka berdua. Orang-orang penasaran tentang topik obrolan mereka dan apa kegiatan perempuan itu selama berjam-jam di sana.
Sudah jadi pengetahuan umum bahwa ibu dari anak laki-laki itu, yang mereka sebut Bunda, sangat pandai memasak. Rumah Bunda yang besar dan memiliki banyak kamar adalah rumah kos paling legendaris. Bahkan ada ikatan alumni tak resmi dengan anggota ratusan, dipersatukan oleh kegilaan mereka pada masakan Bunda. Setiap lebaran, Bunda memasak layaknya katering pernikahan. Terlalu banyak mulut yang harus diberi makan. Namun jika cuma akses tak terbatas atas masakan Bunda yang jadi alasan persahabatan mereka berdua, orang-orang tidak percaya.
Laki-laki itu, yang biasa mereka panggil Abang, adalah makhluk paling dihindari di rumah Bunda, nomor dua sesudah blasteran Doberman yang galaknya di luar akal tapi untungnya sekarang sudah ompong dan buta. Abang tidak galak, tidak menggigit, tapi orang-orang sering dibuat habis akal jika berdekatan dengannya. Setiap pagi dia membangunkan seisi rumah itu dengan ketukannya di pintu dan secerek air panas untuk mandi. Dia menjemput baju-baju kotor dan bisa ngadat kalau disetorkan warna yang tidak sesuai dengan jadwal mencucinya. Sekalipun sanggup, Bunda tidak bisa memasang pemanas air bertenaga listrik atau sel surya. Anaknya harus menjerang air. Secerek air panas dan mencuci baju sewarna adalah masalah eksistensial bagi Abang.
Mengubah rutinitas itu sama saja dengan menawar bumi agar berhenti mengedari matahari.
Bukannya tidak mungkin berkomunikasi wajar dengan Abang, hanya saja perlu kesabaran tinggi yang berbanding terbalik dengan ekspektasi. Dalam tubuh pria 38 tahun itu bersemayam mental anak 4 tahun, demikian menurut para ahli jiwa yang didatangi Bunda. Sekalipun Abang pandai menghafal dan bermain angka, ia tak bisa mengobrolkan makna. Abang gemar mempreteli teve, radio, bahkan mobil, lalu merakitnya lagi lebih baik dari semula. Dia hafal tahun, hari, jam, bahkan menit dari banyak peristiwa. Dia menangkap nada dan memainkannya persis sama di atas piano, bahkan lebih sempurna. Namun dia tidak memahami mengapa orang-orang harus pergi bekerja dan mengapa mereka bercita-cita.
Perempuan di pekarangan itu tahu sesuatu yang orang lain tidak. Abang adalah pendengar yang luar biasa. Perempuan itu bisa bebas bercerita masalah percintaannya yang berjubel dan selalu gagal. Tidak seperti kebanyakan orang, Abang tidak berusaha memberikan solusi. Abang menimpali keluh kesahnya dengan menyebutkan daftar album Genesis dan tahun berapa saja terjadi pergantian anggota. Gerutuannya pada kumpulan laki-laki brengsek yang telah menghancurkan hatinya dibalas dengan gumaman simfoni Beethoven dan tangan yang bergerak-gerak memegang ranting kayu bak seorang konduktor. Abang tidak bisa beradu mata lebih dari lima detik, tapi sedetik pun Abang tidak pernah pergi dari sisinya. Ia pun menyadari sesuatu yang orang lain tidak. Laki-laki di sampingnya itu bisa jadi sahabat yang luar biasa. Barangkali segalanya tetap sama jika Bunda tidak menemukan surat-surat yang ditulis Abang. Untuk pertama kalinya, anak itu menuliskan sesuatu di luar grup musik art rock atau sejarah musik klasik. Ia menuliskan surat cinta-kumpulan kalimat tak tertata yang bercampur dengan menu makanan Dobi, blasteran Doberman yang tinggal tunggu ajal. Tapi ibunya tahu itu adalah surat cinta.
Barangkali segalanya tetap sama jika adik Abang, anak bungsu Bunda, tidak kembali dari merantau panjang di luar negeri. Sang adik, kata orang-orang, adalah hadiah dari Tuhan untuk ketabahan Bunda yang cepat menjanda, disusul musibah yang menimpa anak pertamanya, seorang gadis yang bahkan tak sempat lulus SD, yang meninggal karena penyakit langka dan tak ada obatnya, lalu anak keduanya, Abang, mengidap autis pada saat dunia kedokteran masih awam soal autisme sehingga tak pernah tertangani dengan baik. Anak bungsunya, yang juga laki-laki, menurut orang-orang adalah figur sempurna. Ia pintar, normal dan fisiknya menarik. Ia hanya tak pernah di rumah kerena sedari remaja meninggalkan Indonesia demi bersekolah.
Barangkali sang adik tetap menjadi figur yang sempurna jika saja ia tidak memacari perempuan satu-satunya yang dikirimi surat cinta oleh kakaknya. Bunda tahu, secerek air panas dan cucian bewarna seragam sudah resmi bergandengan dengan rutinitas lain: perempuan itu. Dan bagi Abang, rutinitas bukan sekadar hobi, melainkan eksistensi.
Pertama kali Bunda mengetahui si bungsu dan perempuan itu berpacaran, Bunda langsung mengadakan pertemuan empat mata. Ia memilih perempuan itu untuk diajak bicara pertama karena dipikirnya akan lebih mudah.
“Bagi kamu pasti ini terdengar aneh. Mereka dua-duanya anak Bunda. Tapi kalau ditanya, siapa yang bisa mencintai kamu paling tulus, Bunda akan menjagokan Abang.”
Perempuan itu terenyak. Apa-apaan ini? Pikirnya gusar. Jangan pernah bermimpi dia akan memilih manusia satu itu untuk dijadikan pacar. Jelas tidak mungkin.
Bunda melanjutkan dengan suara tertahan, “Dia mencintai bukan Cuma dengan hati. Tapi seluruh jiwanya. Bukan basa-basi surat cinta, bukan Cuma rayuan gombal, tapi fakta. Adiknya bisa cinta sama kamu, tapi kalau kalian putus, dia dengan gampang cari lagi. Tapi Abang tidak mungkin cari yang lain. Dia cinta sama kamu tanpa pilihan. Seumur hidupnya.”
“Tapi... Bunda bukan malaikat yang bisa baca pikiran orang. Bunda tidak bisa bilang siapa yang lebih sayang sama saya. Tidak akan ada yang pernah tahu.”
Saat itu mata Bunda berkaca-kaca. Begitu juga dengan matanya. Tak lama mereka menangis berdua. Namun ia tahu perbedaan dirinya dengan Bunda. Bagi perempuan itu, cinta tanpa pilihan adalah penjara. Ia ingin dirinya dipilih dari sekian banyak pilihan. Bukan karena ia satu-satunya pilihan yang ada.
Masih sambil berbaring, dengan punggung tangannya perempuan itu mengusap-usap rumput. Lengannya bergerak lambat dan gemulai seolah manarikan tari perpisahan. Ini akan menjadi malam Minggu terakhirnya di pekarangan serapi lapangan golf. Semalam mereka berbicara bertiga. Dia, Bunda dan si bungsu.
“Dia tidak bodoh.”
“Bunda, saya tau dia tidak bodoh.”
“Dia akan segera tahu kalian berpacaran.”
“Mami, lebih baik dia tahu sekarang daripada nanti setelah kami menikah.”
Bunda melengakkan kepala dengan tatapan tak percaya. “Bagi Abangmu, apa bedanya sekarang dan nanti?”
“Kami tidak mungkin sembunyi-sembunyi seumur hidup!” Anak laki-lakinya setengah berseru.
“Kalau perlu kalian harus sembunyi-sembunyi seumur hidup!” balas Bunda lebih tegas.
“Ini tidak adil. Ini tidak masuk akal...” protes anaknya lagi.
“Jangan bicara soal adil dan masuk akal. Aturan kamu, aturan kita, tidak berlaku bagi dia...” desis Bunda, “kamu tidak tinggal di rumah ini. Kamu tidak mengenalnya seperti Mami.”
Suatu hari, pernah ada anak kos yang jahil. Dia menyembunyikan satu dari seratus sabun koleksi Abang. Bunda sedang pergi ke pasar waktu itu. Abang mengacak-acak satu rumah, lalu pergi minggat demi mencari sebatang sabunnya yang hilang. Tiga mobil polisi menelusuri kota mencari jejaknya. Baru sore hari ia ditemukan di sebuah warung. Ada sabun yang persis sama dipajang di etalase dan Abang langsung menyerbu masuk untuk mengambil. Penjaga warung menelepon polisi karena tidak berani mengusir sendiri.
Kejadian itu mengharuskan Abang diterapi selama beberapa bulan ke rumah sakit dan diberi obat penenang. Bunda tahu betapa anaknya membenci rumah sakit dan obat-obatan itu hanya membuat otaknya rapuh. Tak ada yang memahami bahwa seratus sabun adalah syarat bagi anaknya untuk beroleh hidup yang wajar.
“Kamu harus tetap kemari setiap malam minggu. Tidak bisa tidak,” kata Bunda pada perempuan itu. “Dan selama kalian di rumah ini, kalian tidak boleh kelihatan seperti kekasih. Buat kalian mungkin tidak masuk akal. Tapi hanya dengan begitu abangmu bisa bertahan.”
Selepas berbicara dengan Bunda, mereka berbicara berdua. Mereka sepakat untuk selama-lamanya pergi dari kehidupan rumah itu. Tidak mungkin mereka terpenjara setiap minggu di sana. Mereka menolak menjadi bagian dari ritual menjerang air, cuci baju, dan seratus sabun.
Di pekarangan dengan tinggi rumput seragam, perempuan itu mengucapkan selamat tinggal di dalam hati. Persahabatan yang luar biasa ternyata mensyaratkan pengorbanan di luar batas kesanggupannya. Perempuan itu mengucap maap berulang kali di dalam hati.
Sejenak lagi, malam Minggu terakhir mereka usai.
Bunda menangisi setiap malam Minggu. Tidak pakai air mata karena ia tidak punya cukup waktu. Ia menangis cukup dalam hati.
Semua anak kos kini menyingkir jika malam Minggu tiba. Mereka tidak tahan mendengar suara lolongan, barang-barang yang diberantaki, dan seseorang yang hilir mudik gelisah mengucap satu nama seperti mantra. Menanyakan keberadaannya.
Kalau beruntung, Abang akhirnya kelelahan sendiri lalu tertidur di pangkuan ibunya. Kalau tidak, sang ibu terpaksa menutup hari anaknya dengan obat penenang.
Pada setiap penghujung malam Minggu, Bunda bersandar kelelahan dengan bulir-bulir besar peluh membasahi wajah, anaknya yang berbadan dua kali lebih besar tertidur memeluk kakinya erat-erat. Selain dengkuran dan napas anaknya yang memburu, tidak ada suara lain dirumah besar itu. Semua pergi. Dobi telah mati.
Bunda tak bisa dan tak merasa perlu mengutuk siapa-siapa. Mereka yang tidak paham dahsyatnya api akan mengobarkannya dengan sembrono. Mereka yang tidak paham energi cinta akan meledakkannya dengan sia-sia. Perempuan muda itu benar. Dirinya bukan malaikat yang tahu siapa lebih mencintai siapa dan untuk berapa lama. Tidak penting, ia sudah tau. Cintanya adalah paket air mata, keringat dan dedikasi untuk merangkai jutaan hal kecil agar dunia ini menjadi tempat yang indah dan masuk akal begi seseorang. Bukan baginya. Cintanya tak punya cukup waktu untuk dirinya sendiri. Tidak perlu ada kompetisi di sini. Ia, dan juga malaikat, tahu siapa juaranya. 


1 komentar:

  1. http://updatetaipanbiru.blogspot.com/2018/09/taipanqq-6-alasan-hubungan-putus.html
    http://taipanpelangi.blogspot.com/2018/09/pemenang-pada-tanggal-05092018-buruan.html


    Taipanbiru
    TAIPANBIRU . COM | QQTAIPAN .NET | ASIATAIPAN . COM |
    -KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
    Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID terbaik nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
    Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
    1 user ID sudah bisa bermain 8 Permainan.
    BandarQ
    AduQ
    Capsasusun
    Domino99
    Poker
    BandarPoker
    Sakong
    Bandar66

    Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
    Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
    customer service kami yang profesional dan ramah.
    NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
    Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
    • WA: +62 813 8217 0873
    • BB : E314EED5

    Daftar taipanqq

    Taipanqq

    taipanqq.com

    Agen BandarQ

    Kartu Online

    Taipan1945

    Judi Online

    AgenSakong

    BalasHapus